Rabu, 29 Mei 2019

Arsenal, keyakinan itu masih ada.

Kalau ditarik kembali sekitar tahun 2008 atau 2009 mungkin itu pertama kalinya saya memutuskan memiliki tim sepakbola jagoan.

Bukan apa. Jika saat ini pertanyaan "Kapan nikah?" begitu ramai, justru di tahun itu pertanyaan yang sering ditanyakan teman-teman saya adalah "Tim bola jagoan kamu apa?" dan kalian tentu tahu saya menjawab apa.

Saat itu saya sudah suka sepakbola tapi belum benar-benar tahu siapa tim jagoan saya, pokoknya siapa yang menang, itu yang saya dukung.

Maka dari itu saya memutuskan untuk mencari tim sepakbola jagoan, mulai dari mencari di internet sampai membaca koran sepakbola.

Dalam kurun waktu pencarian itu, ada suatu momen ketika tiba-tiba di depan sekolah saya ada sebuah lapak pedagang yang begitu menarik perhatian.

Meski hanya digelar di atas terpal berukuran sedang dan lokasinya tepat dipinggir jalan tetapi itu tetap istimewa bagi saya, karena disana terdapat puluhan poster sepakbola, mulai dari logo klub, poster pemain secara full team, atau poster pemain secara individu.

Saat itu hype sepakbola Italia atau Serie A begitu besar, dengan tim seperti AC Milan yang pernah mendominasi Eropa, atau Inter Milan, Juventus dan AS Roma yang selalu berjibaku di Liga. Sayapun terbawa hype tersebut dengan membeli poster salah satu tim dari Italia tersebut: AS Roma

Alasan saya membeli poster AS Roma bukan karena mereka hebat tapi karena di sana ada pemain yang namanya mirip dengan nama saya, Francesco Totti. Konyol? Ya memang.

Tidak berhenti disitu, tadinya saya juga ingin beli poster Totti yang sedang menggocek atau menggiring bola, tapi ternyata tidak ada.

Karena poster Totti saat itu tidak ada, saya memustukan membeli poster pemain lain tetapi bukan pemain AS Roma.

Ia adalah pemain berkulit cokelat dengan potongan semi-plontos bernomor punggung 14 dengan tulisan jelas dibagian bawah: Theo Walcott - Arsenal.

Setelah membeli poster itu saya mulai penasaran dengan Arsenal, saya aktif mengikuti semua berita tentang mereka.

Saat itu Arsenal memang bukan tim favorit juara. Performa mereka angin-anginan, dan kualitas pemain cenderung dibawah rata-rata.

Tetapi saya menyadari satu hal tentang tim ini: Beberapa tahun sebelumnya ternyata Arsenal begitu hebat.

Dihuni pemain seperti duet maut Thierry Henry dan Dennis Bergkamp, gelandang powerfull Patrick Vieira, dan bek sangar Martin Keown ternyata tim ini pernah tak terkalahkan di Premier League pada musim 2003/2004.

Untuk alasan itu saya menjadikan Arsenal sebagai tim jagoan saya, dengan harapan dan keyakinan suatu saat mereka akan kembali menuju kejayaan yang saat itu hilang.

Dan hingga saat ini, keyakinan itu masih ada.

Victoria Concordia Crescit.